TULANG BAWANG, Pikirancendekia.com – Gerakan Kasih Ibu (Gasibu) merupakan suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi.

Dikatakan Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang dr. Herry Novrizal MM. Gerakan Kasih ibu perlu dilakukan karena SDM yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sedangkan pembentuakan kualitas SDM yang berkualitas ditentukan dari janin dalam kandungan, karena perkembangan otak terjadi selama hamil sampai dengan usia 5 tahun.

“Kesehatan Ibu dan Anak faktor paling strategis untuk meningkatkan mutu SDM.,Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) memberikan dampak negatif pada berbagai aspek. Kematian Ibu menyebabkan bayi menjadi piatu yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM akibatnya kurangnya perhatian, bimbingan dan kasih sayang seorang ibu.”Jelasnya. Jumat (13/10)

Menurut dr. Herry Novrizal, Identifikasi masalah yang menyebabkan kematian Ibu faktor determinan yang perlu diperhatikan antara lain, Kondisi sosial Ekonomi keluarga meliputi, pendapatan, derajat pendidikan ibu, pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang kesehatan, Kesehatan reproduksi, umur, paritas, status perkawinan, tingkat partisipasi masyarakat, potensi institusi dan peran serta masyarakat, serta kondisi sosial budaya masyarakat.

“Melalui Gasibu diharapkan akan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi, beberapa sebab kematian ibu dan bayi yang menonjol disebabkan oleh pendarahan, eklamsia (keracunan kehamilan), infeksi, penanganan abortus yang tidak aman dan partus (Persalinan) yang lama.”ungkapnya.

Ditambahkanya, Angka kematian ibu dan bayi yang tinggi juga disebabkan oleh adanya hal-hal diluar medis seperti kurang adanya kesetaraan gender, nilai budaya di masyarakat yang merendahkan perempuan. “Masalah tersebut mengakibatkan rendahnya perhatian suami/laki-laki terhadap masalah ibu melahirkan serta kurangnya kemampuan untuk membuat keputusan bagi kesehatan diri sendiri.”imbuhnya.

Selanjutnya dikatakannya, Bahwa Gasibu adalah gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat, untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian dalam upaya interaktif dan sinergis.

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak, akan tetapi pada saat ini kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir, merupakan tugas bersama antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan dan organisasi profesi. .

“Oleh sebab itu program Gasibu ini akan menjadi momentum untuk memperhatikan dan memprioritaskan peningkatan gizi pada ibu hamil. Harapannya ”Ibu Sehat, Anak Sehat, Bangsa Kuat“ dapat terwujud. “Pungkasnya. (tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here